Minggu, 20 Desember 2009

BADAI MATAHARI PERNAH TERJADI 1859 & 1989

Badai Matahari Pernah Terjadi 1859 & 1989
Badai matahari merupakan siklus biasa yang terjadi setiap 11 tahun.
Amril Amarullah

VIVAnews -- Aktivitas cahaya matahari, yang berpotensi badai, dan disinyalir dapat mengakibatkan rusaknya perangkat listrik, elektronik, jaringan ponsel serta perangkat penunjuk arah (GPS), pernah menerjang bumi sebanyak dua kali. Badai matahari yang tercatat di Wikipedia terjadi pertama kali melanda bumi pada 1 September 1859. Namun, kala itu tak terlalu berdampak karena kehidupan di masa itu belum ditopang listrik. Baru pada kejadian kedua terjadi di Quebec pada 13 maret 1989 dimana 6 juta orang hidup tanpa listrik selama 9 jam. Padahal puncak ledakan solar storm jika mengenai bumi bisa mencapai lebih dari 2 hari. "Solar storm ini akan mempengaruhi beberapa menara di beberapa wilayah. Dan menara telekomunikasi merupakan sasaran empuk dari aktivitas solar storm ini," ujar Dale Gary, ilmuwan yang juga petinggi di Institut New Jersey bagian Fisika, seperti dikutip melalui ABC News. Meski diprediksi sejumlah ilmuwan bahwa siklus badai matahari atau yang disebut solar strom merupakan siklus biasa yang terjadi setiap 11 tahun. Namun, itu tidak menjamin. Bahkan siklus itu diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2012-2013. Berdasar prediksi tersebut, sejumlah badan antariksa telah berupaya menyiapkan sejumlah strategi menghadapi badai matahari. Strategi untuk mengantisipasi hilangnya daya listrik, satelit, dan frekuensi radio yang menopang kehidupan masyarakat modern masa kini. Bahkan, ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi akan mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast), daya rusakanya akan jauh lebih besar dari badai angin "Katrina", dan hampir semua manusia di bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.

Menanggapi isu kiamat yang membuat gelisah masyarakat. Apalagi, setelah Lapan memprediksi akan adanya fenomena badai matahari pada 2012, yang kemudian diperkirakan bergeser pada 2013. Hari ini, Selasa 15 Desember 2009, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan menjelaskan secara ilmiah fenomena Badai Matahari yang diperkirakan terjadi pada 2013. Penjelasan ilmiah terkait 'kiamat' yang sebelumnya diprediksi pada 2012 itu akan dipaparkan kepada instansi pemerintah. Lapan akan melaksanakan sosialisasi kepada humas pemerintah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penjelasan ilmiah mengenai fenomena dan antisipasinya itu perlu disebarkan ke masyarakat. "Lapan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang kedirgantaraan. Untuk itu, Lapan memiliki kewajiban menjelaskan secara ilmiah tentang fenomena alam 2012 itu kepada masyarakat," tulis Elly. Menurut Elly Kuntjahyowati, badai Matahari itu mampu merusak sistem teknologi tinggi. Sistem yang dapat dirusak oleh 'kiamat' itu seperti satelit, GPS, dan komunikasi jarak jauh. "Namun, badai tidak sampai merusak kehidupan di bumi," tulis Elly dalam keterangannya kepada VIVAnews, Senin 14 Desember 2009 malam. Lapan selama ini terus melakukan penelitian di bidang matahari. Seluruh penelitian Lapan mengenai matahari berguna untuk mengantisipasi terjadinya gangguan saat badai matahari. Informasi hasil penelitian itu akan menjadi referensi para pelaku teknologi untuk menghadapi badai. Dengan demikian, kerugian terhadap kerusakan alat-alat teknologi tinggi dapat dicegah.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar